Aneh! Tubuh Pria Ini Bisa Produksi Alkohol Sendiri



Florida

Seorang pria di Florida, Amerika Serikat bernama Mark Mongiardo mengidap auto brewing syndrome (ABS). Karena itu, ia kehilangan pekerjaannya sebagai guru sekolah menengah.

Meluncurkan detikHealth, Mark kehilangan pekerjaannya karena ketahuan mengemudi dalam keadaan mabuk. Dia gagal tes napas saat diinterogasi oleh polisi.

Kondisi langka Mark terjadi saat tubuh memproduksi alkohol di usus. Mark mengatakan gejala tersebut muncul di tubuhnya pada tahun 2006 ketika dia menjadi guru di sebuah sekolah menengah di New Jersey.

Saat itu rekannya mengeluhkan bau badan Mark yang berbau alkohol. Mark menerima keluhan tersebut meskipun dia tidak pernah minum di tempat kerja.

Insiden itu memaksa Mark pindah untuk mengajar di sebuah sekolah di bagian utara New York. Kemudian masalah kembali terjadi pada tahun 2018, dia didakwa mengemudi dalam keadaan mabuk.

Mark membantah mabuk karena dia tidak pernah minum alkohol. Tetapi tuduhan itu akhirnya membuat Mark kehilangan pekerjaannya.

“Kemudian saya kehilangan segalanya. Saya harus menjual rumah saya, saya harus menjual mobil saya. Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan mengajar, saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan toko kelontong,” kata Mark, dikutip dari New York Post, Sabtu (18/3/2023).

Insiden itu membawa Mark ke ahli gastroenterologi yang berbasis di Staten Island, Dr. Prasanna Wickremesinghe. Dokter tersebut adalah salah satu dari sedikit dokter yang berspesialisasi dalam pengobatan ABS.

“Saya mulai menangis histeris karena akhirnya saya merasa telah menemukan jawabannya,” kata Mark.

Dokter menetapkan bahwa diagnosis ABS pada dasarnya disebabkan oleh pasien yang mengalami efek samping antibiotik. Obat tersebut dapat mengganggu bioma di usus dan menyebabkan jamur dan ragi mengambil alih. Jika ada karbohidrat, usus akan memfermentasi alkohol.

“Begitulah cara Anda mendapatkan pasien yang tampak mabuk tetapi mengaku belum minum,” kata Dr. Prasanna.

dr. Prasanna telah merawat 30 pasien ABS. Untuk menyembuhkannya, pasien biasanya membutuhkan obat antijamur dan diet rendah karbohidrat yang ketat.

Mark mengatakan dia sering dipaksa untuk melakukan tes darah, tes napas, dan memeriksa alkohol dalam sistemnya di sekolah.

Saat ini, Mark meminum 30 pil sehari untuk mengobati ABS-nya. Dia juga menjalani diet rendah karbohidrat dan terus menguji napasnya.

Menonton video “Rumah Sakit di Indonesia yang menerapkan BPJS Kesehatan KRIS
[Gambas:Video 20detik]
(gambar/gambar)